Liana menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di luar jam sekolah dan sebenarnya sudah lama berlangsung. Kasus ini juga telah diselesaikan secara kekeluargaan bulan lalu, dengan pihak sekolah memanggil orang tua kedua pelajar tersebut untuk berdiskusi.
Sebagai tindakan pencegahan dari dampak negatif lebih lanjut, orang tua kedua pelajar tersebut telah memutuskan untuk memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain agar terhindar dari perundungan serta dapat melanjutkan pendidikan dengan baik.
Liana menambahkan bahwa perilaku pelajar merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Pihak sekolah juga telah bekerja sama dengan kepolisian dan lembaga perlindungan anak untuk mengedukasi siswa terkait kejahatan siber dan kenakalan remaja.
Meskipun masalah ini telah ditangani secara internal, sayangnya video tersebut kembali disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Liana berharap agar masyarakat berhenti menyebarkan atau mempermasalahkan lagi, dan lebih menghormati privasi keluarga yang terlibat, mengingat potensi trauma bagi para pelajar yang bersangkutan serta risiko mereka kehilangan semangat untuk bersekolah.