Setiap kendaraan bermotor resmi yang ada di dunia, baik motor, mobil, bus, truk pastinya memiliki plat nomer / nomor polisi (license plate) atau disebut tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB). Pelat nomer polisi atau TNKB tersebut diberikan sesuai urutan pendaftaran kendaraan.
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari 1 sampai dengan 4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran.
Nomor urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor. Berikut penjelasan dan daftar kode nomor polisi lengkap se-Indonesia.
Kode Plat Nomor Polisi – Daftar TNKB Kendaraan Berdasar Wilayah
Kode Wilayah | Daerah | Kabupaten / Kota |
BL | Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam |
BB | Provinsi Sumatera Utara |
|
BK | Provinsi Sumatera Utara |
|
BA | Provinsi Sumatera Barat | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat |
BM | Provinsi Riau | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Riau |
BP | Provinsi Kepulauan Riau | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau |
BG | Provinsi Sumatera Selatan | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan |
BN | Provinsi Bangka-Belitung | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bangka-Belitung |
BE | Provinsi Lampung | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung |
BD | Provinsi Bengkulu | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu |
BH | Provinsi Jambi | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi |
B | Provinsi DKI Jakarta | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta |
D | Provinsi Jawa Barat |
|
F | Provinsi Jawa Barat |
|
T | Provinsi Jawa Barat |
|
E | Provinsi Jawa Barat |
|
Z | Provinsi Jawa Barat |
|
H | Provinsi Jawa Tengah |
|
G | Provinsi Jawa Tengah |
|
K | Provinsi Jawa Tengah |
|
R | Provinsi Jawa Tengah |
|
AA | Provinsi Jawa Tengah |
|
AD | Provinsi Jawa Tengah |
|
AB | Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY) | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY) |
L | Provinsi Jawa Timur |
|
W | Provinsi Jawa Timur |
|
N | Provinsi Jawa Timur |
|
P | Provinsi Jawa Timur |
|
AG | Provinsi Jawa Timur |
|
AE | Provinsi Jawa Timur |
|
S | Provinsi Jawa Timur |
|
M | Provinsi Jawa Timur |
|
DK | Provinsi Bali | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali |
DR | Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) |
|
EA | Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) |
|
DH | Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) |
|
EB | Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) |
|
ED | Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) |
|
KB | Provinsi Kalimantan Barat | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat |
DA | Provinsi Kalimantan Selatan | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan |
KH | Provinsi Kalimantan Tengah | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah |
KT | Provinsi Kalimantan Timur | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur |
KU | Provinsi Kalimantan Utara | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara |
DB | Provinsi Sulawesi Utara | -Kota Manado-Kabupaten Minahasa-Kabupaten Bitung |
DL | Provinsi Sulawesi Utara | -Kabupaten Sangir Talaud |
DM | Provinsi Gorontalo | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo |
DN | Provinsi Sulawesi Tengah | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah |
DD | Provinsi Sulawesi Selatan | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan |
DC | Provinsi Sulawesi Barat | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Barat |
DT | Provinsi Sulawesi Tenggara | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara |
DE | Provinsi Maluku | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku |
DG | Provinsi Maluku Utara | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara |
DS | Provinsi Papua | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Papua |
PB | Provinsi Papua Barat | Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat |
Untuk Wilayah DKI Jakarta
1 – 2999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang
8000 – 8999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang/barang
3000 – 6999 = dialokasikan untuk sepeda motor
7000 – 7999 = dialokasikan untuk bus
9000 – 9999 = dialokasikan untuk kendaraan beban / truck
Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A sampai dengan Z di belakang angka pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka penomoran dapat menggunakan 2 huruf seri di belakang angka pendaftaran.
Khusus untuk DKI Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dapat menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran, sesuai kategori atau dengan permintaan khusus. Format kategori 3 huruf seri umum yaitu: B XXXX XYZ
X = Umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut terdaftar. Huruf yang mewakili kategori tempat terdaftarnya kendaraan:
U – Jakarta Utara
B – Jakarta Barat
P – Jakarta Pusat
S – Jakarta Selatan
T – Jakarta Timur
E – Depok
Z – Depok
N – Kab. Tangerang Samsat BSD
G – Kab. Tangerang Samsat Tiga Raksa
C – Kota Tangerang
V – Kota Tangerang Samsat Ciledug
W – Kota Tangerang Selatan
K – Kota Bekasi
F – Kab. Bekasi
Y = Umumnya jenis kedaraan berdasar golongan. Huruf yang mewakili kategori kendaraan:
A – Sedan / Pick Up
F – Minibus, Hatchback, City Car
V – Minibus
J – Jip dan SUV
D – Truk
T – Taksi / Angkutan Kota (Angkot)
U – Kendaraan Staf Pemerintah
Q – Kendaraan Staf Pemerintah
Untuk motor tidak menggunakan golongan karena motor terlalu banyak, dan huruf kedua hanya sebagai urutan saja.
Z = Huruf acak yang diberikan untuk pembeda. Contoh: B XXXX CFA = Mobil tersebut terdaftar di Kota Tangerang (C), berjenis City Car (F), dan memiliki huruf pembeda (A).
Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah karesidenan. Kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan oleh Peraturan Kapolri Nomor Polisi 4 Tahun 2006.
Sumatera
BL = Nanggroe Aceh Darussalam
BB = Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat)
BK = Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur)
BA = Sumatera Barat
BM = Riau
BH = Jambi
BD = Bengkulu
BP = Kepulauan Riau
BG = Sumatera Selatan
BN = Kepulauan Bangka Belitung
BE = Lampung
Jawa
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat
A = Banten: Kabupaten dan Kota Serang, Kabupaten Pandeglang (A XXXX LX), Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, sebagian Kabupaten Tangerang
B = DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Tangerang, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok
D = Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten dan Kota Cirebon (E XXXX AX), Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka (V), Kabupaten Kuningan (Y)
F = (F XXXX CA) eks Karesidenan Bogor: Kabupaten (F/G/H) dan Kota Bogor (A/B/C), Kabupaten Cianjur (W/Y), Kabupaten dan Kota Sukabumi (S)
T = Kabupaten Purwakarta (A), Kabupaten Karawang, sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang
Z = Kabupaten Garut (D/E), Kabupaten dan Kota Tasikmalaya (H), Kabupaten Sumedang (A/B), Kabupaten Ciamis (T/W), Kota Banjar
Contoh: Z 1234 AD dan Z 1234 AF merupakan plat nomor kendaraan Kab. Sumedang
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
G = eks Karesidenan Pekalongan: Kabupaten (G XXXX B) dan Kota Pekalongan (A), Kabupaten (F) dan Kota Tegal (E), Kabupaten Brebes (G), Kabupaten Batang (C), Kabupaten Pemalang (D)
H = eks Karesidenan Semarang: Kabupaten (C/L/V) dan Kota Semarang (A/G/H/R/S/X/W/Y/Z), Kota Salatiga (B/K), Kabupaten Kendal (D/M), Kabupaten Demak (E)
K = eks Karesidenan Pati: Kabupaten Pati (A/S/H), Kabupaten Kudus (B/K/T), Kabupaten Jepara (C/V), Kabupaten Rembang (D/M), Kabupaten Blora (E/N), Kabupaten Grobogan (F/P), Kecamatan Cepu (N/Y)
R = eks Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banyumas (A/H/S/E), Kabupaten Cilacap (B/K/T/F), Kabupaten Purbalingga (C/L), Kabupaten Banjarnegara (D/M)
AA = eks Karesidenan Kedu: Kabupaten (B) dan Kota Magelang (A/H/K/S), Kabupaten Purworejo (C/L/V), Kabupaten Kebumen (D/M/W), Kabupaten Temanggung (E/N), Kabupaten Wonosobo (F/P/Z)
AB = DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta (A/H/F), Kabupaten Bantul (B/G), Kabupaten Gunung Kidul (D/W), Kabupaten Sleman (E/N/Y/Q/Z/U), Kabupaten Kulon Progo (C)
AD = eks Karesidenan Surakarta: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo (B/K/T), Kabupaten Boyolali (D/M), Kabupaten Sragen (E/N/Y), Kabupaten Karanganyar (F/P), Kabupaten Wonogiri (G/R), Kabupaten Klaten (J/C/L/V)