Namun, berbeda dengan varian tertinggi 4×4 GR Sport yang mendapatkan peningkatan suspensi, varian 4×2 yang merupakan model paling laris di Indonesia justru tidak mengalami perubahan suspensi yang sama.
Kondisi ini menjadi sorotan karena banyak konsumen yang masih mengeluhkan masalah handling pada Fortuner, terutama terkait perasaan limbung dan suspensi yang terasa mengayun.
Menanggapi hal ini, Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, menjelaskan dalam konferensi pers kepada Otodriver, “Kami melakukan penyesuaian pada suspensi di tipe tertinggi untuk membedakan dengan varian lainnya. Tipe 4×4 banyak digunakan untuk keperluan fleet dan pertambangan, sehingga suspensi yang lebih baik membuatnya lebih nyaman di medan offroad,” ujarnya.
Sedangkan untuk varian 4×2, Anton Jimmi menyatakan bahwa hasil survei menunjukkan mayoritas pengguna memanfaatkan mobil ini untuk aktivitas di perkotaan. Oleh karena itu, suspensi yang digunakan saat ini dianggap sudah sesuai dengan kebutuhan mereka.
